Metode Guru Diam (Silent Way)

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Usaha-usaha para ahli pendidikan bahasa dalam mengembangkan metode yang membawa paham-paham baru. Inovasi metode-metode ini mulai muncul setelah metode audiolingual hampir habis masa kejayaannya.
Sejak revolusi bahasa Chomsky, kemajuan-kemajuan di bidang linguistik dan eksperimen-eksperimen tentang pengajaran bahasa semakin berkembang. Para ahli bahaasa mulai lebih mengalihkan perhatiannya pada sisi psikologis belajar bahasa. Maka diadakanlah  berbagai inovasi dalam metode pembelajaran bahasa diantaranya silent way (metode guru diam/ ath-thariqah ash-shamitah).

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Metode Guru Diam ?
2.      Apa saja konsep dasar Metode Guru Diam ?
3.      Apa saja kelebihan dan kekurangan Metode Guru Diam ?
4.      Bagaimana langkah-langkah dalam penggunaan Metode Guru Diam ?

C.       Tujuan penulisan
1           1.   Untuk mengetahui pengertian Metode Guru Diam.
2                   2.   Untuk mengetahui konsep dasar Metode Guru Diam.
3                   3.   Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Metode Guru Diam.
4                   4.   Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penggunaan Metode Guru Diam.








BAB II
PEMBAHASAN


A.        Pengertian Metode Guru Diam

Metode guru diam dicetuskan oleh Caleb Gattegno (1972), seorang ahli pengajaran bahasa yang menerapkan prinsip-prinsip kognitivisme dan ilmu filsafat dalam  pengajarannya. Metode ini muncul sekitar tahun 1960-an setelah audiolingual berkurang popularitasnya di Amerika Serikat dan di beberapa negara di Eropah. Metode diam ini biasa di sebut dengan Silent Way/ ath-thariqah ash-shamitah.
Latar belakang pendidikan Gattegno adalah matematika. Caleb Gettogno memulai kariernya sebagai dosen ilmu eksakta dan bersama Georges Cuisenaire menulis Numbers In Colour dimana didalamnya berisi penggunaan alat peraga yang berupa potongan-potongan kayu berwarna warni yang disebut rods. Karena latar belakang pendidikan seperti itu, Gattegno tidak mau banyak berbicara, melainkan siswalah yang di tuntut untuk banyak berbicara.
Dalam mengajarkan materi pelajaran bahasa siswa dibiarkan dahulu melakukan kesalahan, sehingga siswa merasa bebas dan tidak tertekan. Dengan demikian akan bereaksi terhadap bahasa yang baru dipelajari tersebut, sebagaimana mereka bereaksi mempelajari bahasa itu.[1]
Tujuan utama guru yang menggunakan metode ini adalah untuk meningkatkan siswa cara untuk berbagi pengalaman mereka. Dasar metode ini : “hidup adalah perubahan waktu untuk bereksperimen”.[2]

B.       Konsep Dasar Metode Guru Diam

1.      Tujuannya berbeda dari pemerolehan bahasa ibu.
2.      Pelajar harus berfikir serta menyiapkan dirinya untuk belajar, latihan, dan kesalahan. latihan dalam pelajaran waktunya telah ditetapkan serta dapat memberikan kesimpulan yang tepat.

3.      Pelajar diberi kesempatan untuk menyimak atau memahami penyajian dari pembelajaran bahasa.
4.      Pelajar menguasai bahasa dengan dirinya sendiri.
5.      Pengajar lebih banyak diam, kecuali pada saat menyampaikan dan menjelaskan materi yang baru.
6.      Metode ini digunakan untuk memperbaiki, mengkoordinasi, dan mengontrol.
7.      Menyampaikan materi yang dipelajari secara lisan, tetapi dibimbing, dikoreksi
8.      Menentukan kosakata-kosakata
9.      Pendidik harus membenarkan kesalahan-kesalahan yang terjadi, jika teman-temannya tidak membenarkan mereka.[3]

C.     Kelebihan Metode Guru Diam

1.      Berusaha membina pelajar dengan baik pembelajaran bahasa asing dari permulaan seperti memperhatikan, mengawasi dengan baik, memahami, membiarkan, dan mencari solusi masalah serta saling percaya kepada yang lain.
2.      Memperhatikan aspek fungsional bahasa dalam menjawab perintah guru.
3.      Berusaha membangun keterampilan berbahasa sejak awal dengan baik.
4.      Konfirmasi guru diam sebagian besar meningkatkan daya tarik peseeta didik untuk berlatih berbahasa.
5.      Memperhatikan siswa dalam minat belajar kooperatif dan didesak untuk berpartisipasi dalam kegiatan, berinteraksi dengan guru dan dengan teman-temannya dan mendorong untuk berinovasi dan berkreatifitas.
6.      Memperhatikan media pendidikan tertentu dengan cara yang berfaedah, yaitu mudah menyiapkan media dan biaya yang murah.

D.    Kekurangan Metode Guru Diam

1.         Jika melalui metode guru diam ini dalam pembelajaran bahasa asing secara ilmiah akan membebani mereka dalam usaha mengasah bahasa dan mendahulukan untuk mempelajarinya.
2.         Penyebab adanya metode guru diam ini karena peradaban bahasa yang bertujuan untuk memperindah pemakaian gaya bahasa serta cara penggunaannya.
3.         Metode ini tidak boleh untuk anak yang belajar di tingkat menengah dan tingkat lanjut.
4.         Metode diam ini tidak memandang kelemahan pada kelompok maupun individu diantara pemakaiannya.
5.         Dalam memperhatikan kamus bahasa arab maka penggunaan kata-kata bahasa sedikit digunakan pada metode diam ini, tidak cocok untuk pelajar yang asing dengan bahasa arab.
6.         Metode diam ini tidak tercapai dengan tujuan yang diterapkan dalam bahasa arab yaitu untuk tujuan keagamaan atau akademik, dimana membatasi kata-kata yang layak.
7.         Banyak yang menggambarkan kesulitan dari tujuan untuk belajar bahasa.[4]

E.     Langkah-langkah dalam penggunaan Metode Guru Diam

1.         Pendahuluan, guru menyiapkan alat peraga yang bertuliskan materi (fidel chart), dan tongkat/balok kayu (cuisinaire rods) yang berwarna-warni dan memiliki ukuran yang berbeda.
2.         Guru menyajikan satu bahasa yang dipahami, penyajiannya hanya satu kali saja, dengan demikian ia memaksa para pelajar untuk menyimak dengan baik.
3.         Sesudah pelajar mampu mengucapkan bunyi-bunyi dalam bahasa asing yang dipelajari, guru menyajikan papan peraga yang kedua yang berisi kosakata terpilih.
4.         Guru menggunakan tongkat warna warni yang telah disediakan untuk memancing para pelajar berbicara dengan bahasa asing yang sedang dipelajari. Pada saat ini guru mengangkat tongkat dan berkata, misalnya :
هذه العصا حمراء
            Setelah itu guru mengangkat tongkat lain yang berlainan warna, misalnya :
هذه العصا زرقاء
        Setelah itu, guru meminta salah seorang pelajar untuk maju ke depan dan menunjukkan balok lain, misalnya :
خذ العصا الخضراء
Lalu pelajar itu mengatakan :
هذه العصا الخضراء
Setelah itu pelajar tersebut diminta untuk melakukan dan mengatakan hal yang sama kepada temannya yang lain, dan seterusnya. Dengan demikian para pelajar terangsang untuk membuat kalimat lengkap secara lisan dengan kata-kata yang telah mereka kuasai sebelumnya.
            Banyak kalimat yang dapat diajarkan dengan tongkat itu, misalnya kalimat dibawah ini :
العصا الحمراء طويلة
العصا الحمراء أطوال من العصا الزرقاء
العصا الخضراء أقصر من العصا السوداء
أين العصا البيضاء ؟
ضع العصا الحمراء على المكتب!
هل العصا الصفراء و الزرقاء فى الحقيبة ؟

5.      Sebagai penutup, guru bisa mengadakan pengetesan keberhasilan pelajar dalam penguasaan kosakata yang telah diajarkan dengan memberikan perintah-perintah yang sedapat mungkin tidak secara verbal. Dalam pengetesan ini tentu harus memperhatikan waktu yang tersedia.[5]



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Metode guru diam adalah metode yang menggunakan alat peraga berupa balok kayu dengan warna dan ukuran yang berbeda. Metode ini dalam bahasa arab disebut dengan ath-thariqah ash-shamitah, atau dalam bahasa inggris disebut dengan istilah silent way.
Metode ini menuntut agar siswa yang lebih aktif dari pada guru. Guru hanya menerangkan satu kali, dan siswa akan terangsang untuk berkosentrasi dalam materi yang diberikan oleh guru.



























[1] Wa Muna,  Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Yogyakarta: 2011) hal. 114
[2] Wikipedia, metode pembelajaran bahasa arab
[3] Zainal arifin, زين العارفين، اللغة العربية طرئق تعليمها و تعلمها , (padang: 2008), hal.255-256
[4] Zainal arifin, زين العارفين، اللغة العربية طرئق تعليمها و تعلمها , (padang: 2008), hal.262
[5] Asep hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Bandung: Rosdakarya), 2013, hal: 205

Komentar